KPSI Yakinkan Pasien Gangguan Jiwa Mau Berobat
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), Bagus Utomo mengatakan, umumnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tidak mau berobat karena kerap dianggap gila oleh lingkungan sekitar.
"Di masyarakat masih banyak sekali yang menggunakan kata gila untuk merujuk orang dengan gangguan jiwa. Hanya dengan satu kata tersebut bisa membuat orang segan untuk berobat," papar Bagus Utomo di Kementerian Kesehatan RI, Jumat (9/10/2015).
Hingga saat ini, KPSI masih terus meyakinkan pasien ODGJ untuk melakukan pengobatan. Namun sayang, stigma tersebut membuat banyak ODGJ tidak mau berobat selama bertahun-tahun.
Untuk itu, Bagus pun menyarankan untuk merubah stigma gila secara perlahan. Pasalnya, kesembuhan ODGJ juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
"Stigma ini pelan-pelan bisa kita hapuskan. Ada ungkapan yang lebih manusiawi, yakni Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)," tandasnya.
"Di masyarakat masih banyak sekali yang menggunakan kata gila untuk merujuk orang dengan gangguan jiwa. Hanya dengan satu kata tersebut bisa membuat orang segan untuk berobat," papar Bagus Utomo di Kementerian Kesehatan RI, Jumat (9/10/2015).
Hingga saat ini, KPSI masih terus meyakinkan pasien ODGJ untuk melakukan pengobatan. Namun sayang, stigma tersebut membuat banyak ODGJ tidak mau berobat selama bertahun-tahun.
Untuk itu, Bagus pun menyarankan untuk merubah stigma gila secara perlahan. Pasalnya, kesembuhan ODGJ juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
"Stigma ini pelan-pelan bisa kita hapuskan. Ada ungkapan yang lebih manusiawi, yakni Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)," tandasnya.
(nfl)